5.
STASIUN PEMURNIAN
Minyak yang berasal dari stasiun press masih banyak
mengandung kotoran-kotoran yang berasal dari daging buah seperti lumpur, air
dan lain-lain. Untuk mendapatkan minyak yang memenuhi standar, maka perlu
dilakukan pemurnian terhadap minyak tersebut. Pada stasiun ini terdiri dari
beberapa unit alat pengolah untuk memurnikan minyak produksi, yang meliputi :
Sand Trap Tank,Vibrating Screen, Crude Oil Tank, Continous Settling Tank (CST),
Oil Tank,Purifier, Vacum Dryer, Sludge Oil Tank, Sludge Vibrating Screen,
Sludge Centrifuge, Fat Pit, dan Storage Tank.
a. Sand Trap Tank
Minyak hasil mesin press merupakan minyak mentah
yang masih banyak mengandung kotoran-kotoran. Minyak tersebut masuk ke sand
trap tank untuk mengendapkan partikel-partikel yang mempunyai densitas tinggi.
Sand trap tank adalah sebuah bejana yang berbentuk silinder tegak.
b. Vibrating Screen
Minyak bagian atas dari sand trap tank yang masih
mengandung serat dan sedikit kotoran dialirkan ke ayakan getar (vibrating
screen). Proses penyaringan memakai vibrating screen bertujuan untuk memisahkan
padatan, seperti : serabut, pasir, tanah dan kotoran-kotoran lain yang masih
terbawa darisand trap tank. Vibrating yang digunakan adalah double deck
vibrating screen, dimana screen pertama berukuran 30 mesh dan screen kedua 40
mesh. Padatan yang tertahan pada ayakan akan dikembalikan ke digester melalui
conveyor, sedangkan minyak dipompakan ke crude oil tank.
c. Crude Oil Tank (COT)
Minyak yang keluar dari vibrating screen dialirkan
ke crude oil tank untuk ditampung sementara. Pada crude oil tank ini minyak
dipanaskan dengan steammelalui sistem pipa pemanas, dan suhu dipertahankan
90-95°C. Dari sini minyak dipompakan ke CST (Continuous Settling Tank).
d. Continous Settling Tank (CST)
Minyak dari COT dipompakan ke CST dimana sebelumnya
dilewatkan ke buffer tank agar aliran minyak masuk ke CST tidak terlalu
kencang. CST bertujuan untuk mengendapkan lumpur (sudge) berdasarkan perbedaan
berat jenisnya. Di CST suhu dipertahankan 86-90 oC. Minyak pada bagian atas CST
dikutip dengan bantuan skimmer menuju oil tank, sedangkan sludge (yang masih
mengandung minyak) pada bagian bawah dialirkan secara underflow ke sludge
vibrating screen sebelum ke sludge oil tank. Sludge dan pasir yang mengendap
didasar CST di-blowdown untuk dibawa ke sludge drain tank .
e. Oil Tank
Minyak dari CST menuju ke oil tank untuk ditampung
sementara waktu, sebelum dialirkan ke oil purifier. Dalam oil tank juga terjadi
pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.
f. Purifier
Di dalam purifier dilakukan pemurnian untuk
mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat pada minyak berdasarkan
atas perbedaan densitas dengan menggunakan gaya sentrifugal, dengan kecepatan
perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yang memiliki densitas yang besar akan
berada pada bagian yang luar (dinding bowl), sedangkan minyak yang mempunyai
densitas lebih kecil bergerak ke arah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk
dialirkan ke vacuum drier. Kotoran dan air yang melekat pada dinding
di-blowdown ke saluran pembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.
g. Vacuum Drier
Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung
air, maka untuk mengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum
drier. Di sini minyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran
minyak dan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air
dalam minyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air
akan turun ke bawah dan kemudian dipompakan ke storage tank.
h. Sludge Tank
Untuk overflow dari tangki ini di alirkan ke drain
tank sedangkan under flownya dialirkan ke vibrating screen dan brush strainer
atau langsung ke bak transit untuk dipompakan ke sand cyclone. Untuk
mempercepat pengendapan lumpur, sludge dipanaskan (80-90oC) dengan menggunakan
uap yang dialirkan melalui coil pemanas. Sehingga densitas minyak menjadi lebih
rendah dan lumpur halus yang melekat pada minyak akan terlepas dan mengendap
pada dasar tangki.
Dari sand cyclone atau brush strainer sludge
dialirkan ke balance tank sebagai umpan untuk decanter atau sludge centrifuge.
i. Sludge centrifuge
Sludge centrifuge untuk mengolah sludge. Sludge
Centrifuge adalah alat yang digunakan untuk memisahkan minyak yang masih
terkandung di dalam sludge, dengan cara pemisahan berdasarkan gaya sentrifugal.
Didalam sludge centrifuge ini terdapat bowl yang berputar 1450 rpm, bowl ini
berbentuk bintang yang diujungnya terdapat nozzle dengan diameter lubang
tertentu dan nozzle ini dapat diganti sesuai keinginan.
Prinsip kerjanya adalah nozzle separator berputar
dengan gaya centifugal dimana pemisahannya, fraksi berat ( lumpur, kotoran )
terlempar ke dinding bowl dan fraksi ringan (air dan minyak) akan ketengah.
Minyak yang mempunyai densitas lebih kecil akan menuju poros dan terdorong
keluar melalui sudu-sudu (paring disk), dan ditampung di reclaimed tank sebelum
dipompakan oleh reclaimed oil pump untuk alirkan kembali ke CST. Sedangkan
sludge (mengandung air) yang mempuyai densitas lebih besar akan terdorong ke
bagian dinding bowl dan keluar melalui nozzle, kemudian sludge keluar melalui
saluran pembuangan menuju fat pit.
j. Sludge drain tank
Lapisan bawah dari CST, dan sludge tank pada selang
waktu tertentu didrain menuju sludge drain tank. Di sludge drain tank minyak
mengalir tenang dan dibiarkan overflow untuk mengalir dan ditampung pada
reclaimed tank, dan kemudian dipompakan kembali ke CST untuk kemudian
dimurnikan lagi. Sedangkan kotoran dan air dialirkan menuju fat pit.
k. Fat Pit
Sebelum sludge di buang ke kolam pengolahan limbah,
terlebih dahulu ditampung di fat pit dengan maksud agar minyak yang masih
terbawa dapat terpisah kembali. Di Fat Pit diinjeksikan uap sebagai pemanas
untuk mempermudah proses pemisahan minyak dengan kotoran. Minyak yang ada pada
permukaan dibiarkan melimpah (overflow). Selanjutnya minyak ditampung pada
sebuah bak pada pinggiran kolam fat pit, dan kemudian dipompakan kembali ke
sludge drain tank.
l. Storage Tank
Minyak dari vacuum dryer, kemudian dipompakan ke
storage tank (tangki timbun), pada suhu simpan 45-55°C. Setiap hari dilakukan
pengujian mutu. Minyak yang dihasilkan dari daging buah berupa minyak yang
disebut Crude Palm Oil (CPO).
6. STASIUN KERNEL
Pada stasiun ini dilakukan aktifitas pemisahan serabut
dari nut, pemisahan inti dari cangkangnya dan juga pengeringan inti. Peralatan
yang digunakan di stasiun ini , diantaranya : Cake Breaker Conveyor (CBC),
Depericarper, Nut Silo, Ripple Mill, Claybath, dan Kernel Silo.
1. Cake Breaker Conveyor (CBC)
Ampas dari screw press yang terdiri dari fiber dan
nut yang masih menggumpal masuk ke CBC. CBC merupakan suatu screw conveyor
namun screwnya dipasang palt persegi sebagai pelempar fiber dan nut. CBC
berfungsi untuk mengurai gumpalan fiber dengan nut dan membawanya ke
depericarper.
2. Depericarper
Depericarper adalah alat untuk memisahkan fiber
dengan nut. Fiber dan nut dari CBC masuk ke separating column. Disini fraksi
ringan yang berupa fiber dihisap dengan fibre cyclone dan di tampung dalam
hopper sebagai bahan bakar pada boiler. Sedangkan fraksi berat berupa nut turun
ke bawah masuk ke polishing drum.
3. Nut Polishing Drum
Nut polishing drum berupa drum berlubang-lubang
yang berrputar. Akibat dari perputaran ini terjadi gesekan yang mengakibatkan
serabut yang masih menempel pada nut terkikis dan terpisah dari nut. Nut jatuh,
selanjutnya nut diangkut oleh nut conveyor dan destoner (second depericarper)
untuk memisahkan batu dan benda – benda yang lebih berat dari nut seperti besi.
Nut yang terbawa ke atas jatuh kembali di dalam air lock dan di tampung oleh
nut elevator untuk dibawa ke dalam nut silo.
4. Nut Silo
Fungsi dari alat ini sebagai tempat penampungan
nut, hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar air sehingga lebih mudah dipecah
dan inti lekang dari cangkangnya.
5. Ripple Mill
Biji dari nut silo masuk ke ripple mill untuk
dipecah sehingga inti terpisah dari cangkang. Biji yang masuk melalui rotor
akan mengalami gaya sentrifugal sehingga biji keluar dari rotor dan terbanting
dengan kuat yang menyebabkan cangkang pecah. Setelah dipecahkan inti yang masih
bercampur dengan kotoran-kotoran di bawa ke kernel grading drum.
6. Kernel Grading Drum
Pada kernel grading drum ini di saring antara
nut,shell dan kotoran dengan nut yang belum terpecahkan. Untuk nut shell dan
kotoran lolos dari saringan dibawa ke LTDS. Sementara untuk nut atau yang
tertahan dikembalikan ke nut conveyor.
7. Light Tenera Dry Separator (LTDS)
Pada bagian ini akan terjadi pemisahan dimana
fraksi-fraksi yang lebih ringan akan dihisap oleh LTDS cyclone. Fraksi-fraksi
yang ringan di hisap yang terdiri dari cangkang dan serabut akan di bawa ke
shell hopper melalui fibre and shell conveyor. Inti dan sebagian cangkang yang
belum terpisahkan, dipisahkan lagi pada clay bath.
8. Clay Bath
Clay bath adalah alat pemisahan Inti dengan
cangkang. Proses pemisahan ini secara basah yang menggunakan larutan CaCO3 dan
air dengan ukuran partikel CaCO3 lolos mesh 400. Clay bath berfungsi sebagai
larutan pemisah antara kernel dan cangkang berdasarkan berat jenis. Berat jenis
Kernel basah = 1,07 dan berat jenis cangkang = 1,15 – 1,20, maka untuk memisah
kernel dan cangkang tersebut dibuat larutan dengan berat jenis = 1,12. Bagian
yang ringan akan mengapung dan bagian yang berat akan tenggelam. Inti yang
merupakan fraksi ringan akan dibawa ke kernel silo untuk disimpan dengan suhu
tertentu.
9. Kernel Silo
Inti yang masih mengandung air, perlu dikeringkan
sampai kadar air 7%. Inti yang berasal dari pemisahan di clay bath melalui top
wet kernel conveyor didistribusikan ke dalam unit kernel silo untuk dilakukan
proses pengeringan. Pada kernel silo ini inti akan dikeringkan dengan
menggunakan udara panas dari steam heater yang dihembuskan oleh Fan kernel silo
ke dalam kernel silo. Pengeringan dilakukan pada temperatur 60-80°C selama 4-8
jam. Kernel yang telah dikeringkan ini dibawa ke kernel bulk silo melalui dry
kernel transport fan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar