Gas
rumah kaca

Gas-gas
yang dimaksud antara lain adalah Karbon diokasida (CO2), Metan (CH4),
Nitrous Oksida (N2O), Hydrofluorokarbon (HFCs), Perfluorokarbon (PFCs)
dan Sulfur heksaflorida (SF6)
Sumber
gas-gas rumah kaca tersebut dapat terbagi menjadi dua yaitu alami dan akibat
aktifitas manusia. Gas rumah kaca yang terjadi secara alami adalah CO2,
methane. Sedangkan gas yang dihasilkan akibat aktifitas manusia antaralain CO2
(Proses pembakaran bahan bakar fosil), NO2 (aktifitas pertanian dan industri),
CFC, HFC, PFC (proses industri dan konsumen)
Selubung
gas rumah kaca tepatnya terdapat di lapisan troposfer pada ketinggian 7-16 km
diatas permukaan bumi.
Umur Gas buang
di Atmosfer
Gas
|
Sumber Antropogenik utama
|
Waktu
residu
|
Umur
(tahun)
|
CO
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan biomas
|
Bulanan
|
0,4
|
CO2
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan Pembabatan hutan
|
100
tahunan
|
7
|
CH4
|
Pertanaman
padi
Peternakan,
tanam Produksi bahan bakar fosil
|
10
tahunan
|
11
|
Nox
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan biomas
|
harian
|
***
|
NO2
|
Pemupukan Nitrogen
Pembabatan hutan
Pembakaran biomas
|
170
tahunan
|
150
|
SO2
|
Pembakaran
bahan bakar fosil dan emisi bahan bakar
|
Harian
– mingguan
|
***
|
CFCs
|
Semprotan aerosol,
Pendingin, busa
|
60-100 tahunan
|
8 – 110
|
Sumber:
Killeen. 1996 Ikhtisar
Gas-gas Rumah Kaca di Atmosfer
Efek rumah kaca
Istilah yang digunakan untuk
menjelaskan meningkatnya suhu udara di permukaan bumi”, akibat terus
meningkatnya konsentrasi CO2 dan gas-gas rumah kaca (GRK) anthropogenic lainnya
di atmosfer.
Proses terjadinya efek rumah kaca adalah sebagai berikut:
Sinar matahari memanaskan laut dan daratan. Permukaan
bumi yang memanas, kemudian meradiasikan panas dalam bentuk sinar inframerah
keruang angkasa. Sebagian sinar inframerah tersebut diserap oleh gas-gas rumah
kaca yang terdapat di atmosfer, seperti uap air dan karbon dioksida. Dengan
demikian panas terperangkap, tidak dapat lepas keruang angkasa, sehingga suhu
permukaan bumi naik.
Jika efek rumah kaca tidak ada, suhu permukaan bumi akan
menjadi 33 derajat celcius lebih rendah dibandingkan sekarang, sehingga berada
dibawah titik beku air. Jadi dalam kondisi normal, efek rumah kaca ini
sebenarnya diperlukan, agar bumi menjadi nyaman untuk dihuni.
Kadar alami karbon dioksida di atmosfer ini, dikendalikan
oleh interaksi yang berlangsung antara atmosfer, lautan dan biospher, yang
dikenal sebagai daur geokimia karbon. Aktifitas manusia yang melepaskan karbon
berlebihan, telah mengganggu daur karbon ini. Akibatnya kadar karbondioksida di
atmosfer bertambah tinggi, yang selanjutnya meningkatkan efek rumah kaca
tersebut
Pemanasan
global (global warming)
Pemanasan global adalah terjadinya
kecenderungan meningkatnya suhu udara dipermukaan bumi dan lapisan atmosphere
bawah dari waktu ke waktu, akibat terjadinya efek rumah kaca (green house
effect).
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa pada
dekade sekarang ini telah terjadi kenaikan rata-rata suhu udara antara 0.3-0.6oC.
Bila emisi gas-gas rumah kaca terus meningkat dengan laju peningkatan seperti
sekarang maka diperkirakan pada tahun 2030 rata-rata kenaikan suhu udara akan
berkisar antara 3 sampai 5oC dan menyebabkan perubahan iklim global
Konsentrasi gas rumah kaca –
Pemanasan Global – Perubahan Iklim
• Adanya
gas-gas rumah kaca di atmosfir menyebabkan efek rumah kaca di bumi
• Konsentrasi
gas-gas rumah kaca yang tidak seimbang di atmosfir mengakibatkan pemanasan
global dan perubahan iklim
• Dampak peningkatan konsentrasi gas
rumah kaca:
– Peningkatan
radiasi gelombang panjang
– Mempengaruhi
variasi dan kecenderungan suhu udara
– Mempengaruhi
variasi dan kecenderungan curah hujan, yang mengakibatkan: banjir, kekeringan.
Sumber : http://putraprabu.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar