Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan atau lebih dikenal dengan sebutan
Kebun Binatang. Obyek wisata ini dibangun tahun 1900 oleh seorang
berkebangsaan Belanda yang bernama Controleur Strom Van Govent yang
berkebangsaan Belanda. Kemudian pada tahun 1929 dijadikan kebun binatang
oleh Dr. J. Hock dan merupakan satu-satunya kebun binatang yang ada di
Sumatera Barat, dan merupakan kebun binatang tertua di Indonesia. Di
tengah lokasi wisata ini terdapat Museum Kebudayaan berbentuk rumah adat
Minangkabau, Museum Zoologi dan tempat bermain anak-anak.
Untuk mengakses Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan sangat mudah
karena terletak di tengah kota Bukittinggi. Dengan lokasi di Bukit
Cubadak Bungkuak, pengunjung cukup berjalan kaki dari Jam Gadang atau Pasar Atas untuk bisa sampai di kebun binatang.
Aneka binatang yang ada di sini antara lain Gajah, Rusa, Kijang, Unta,
aneka burung, Kera, Nyamang, aneka reptil dan berbagai koleksi binatang
lainnya
Dalam taman ini terdapat Museum Zoologi yang menyimpan berbagai koleksi binatang
yang telah mati dan sudah diawetkan, seperti Harimau Sumatera, Kanguru
Tanah, Burung Kasuari, Buruang Kuau, Orang Utan dan Harimau Dahan. Aneka
koleksi hewan yang telah diawetkan ini berjejer rapi di dalam sebuah
kotak kaca untuk dipertontonkan kepada pengunjung.
Hal lain yang membuat Taman Marga Satwa dan Budaya Kinantan begitu
istimewa adalah karena di dalamnya tedapat Rumah Adat Baanjuang memiliki
koleksi benda-benda bersejarah. Selain itu, Taman Marga Satwa dan
Budaya Kinantan dihubungkan dengan Benteng Fort de Kock melalui Jempatan
Limpapeh yang membelah tengah kota Bukittinggi. Dengan demikian, hanya
berkunjung di satu tempat wisata Anda bisa mendapatkan banyak objek
sekaligus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar