Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dibangun atas 8 (delapan)
prinsip. Kedelapan prinsip yang merupakan ruh dari standar ISO 9001:2008 ini
dituangkan dalam bentuk klausul-klausul (persyaratan) sistem manajemen mutu ISO
9001:2008 sebagai berikut :
1. Fokus
Pada Pelanggan
Keberlangsungan suatu perusahaan
sangatlah bergantung kepada pelanggannya. Oleh karena itu, pelanggan menjadi
salah satu fokus penting yang harus diperhatikan. Perusahaan yang menerapkan
sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 diharuskan memiliki strategi khusus untuk
terus menerus memantau kepuasan pelanggan. Beberapa hal yang harus dilakukan
terkait prinsip ini adalah:
- Meneliti dan memahami kebutuhan
dan harapan pelanggan
- Memastikan bahwa tujuan organisasi selaras dengan
kebutuhan dan harapan pelanggan.
- Mengkomunikasikan pentingnya memenuhi kebutuhan dan
harapan pelanggan di seluruh tingkatan organisasi.
- Mengukur kepuasan pelanggan (survey kepuasan pelanggan)
dan menindaklanjuti hasilnya.
- Memastikan pendekatan yang seimbang antara kepuasan pelanggan dan kepuasan pihak berkepentingan lainnya (seperti pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal dan masyarakat secara keseluruhan).
2. Kepemimpinan
Pemimpin merupakan elemen terpenting
di dalam suatu organisasi. Keberhasilan suatu organisasi biasanya dimulai dari
kecakapan pemimpin dalam memaksimalkan potensi sumber
daya yang dimilikinya. Beberapa hal
yang harus dilakukan terkait dengan prinsip ini adalah:
- Memperhatikan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan
termasuk pelanggan, pemilik, karyawan, pemasok, pemodal, masyarakat lokal
dan masyarakat secara keseluruhan.
- Membangun visi yang jelas tentang masa depan
organisasi.
- Menetapkan tujuan dan target yang SMART (Spesific,
Measurable, Achievable, Realistic, Time Target)
- Menyediakan Sumber daya yang diperlukan baik Sumber
daya manusia atau assset.
- Memberikan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi karyawan
3. Keterlibatan
Karyawan
Sebaik apapun strategi yang
ditetapkan pihak manajemen tidak akan ada gunanya bila tidak diamini oleh seluruh karyawan yang
ada di organisasi. Oleh karena itu, peran aktif dari karyawan sangat dibutuhkan untuk
keberhasilan implementasi sistem manajemen mutu.
Beberapa hal yang harus dilakukan
untuk prinsip ini adalah:
- Setiap karyawan harus memahami pentingnya kontribusi
dan peran mereka dalam organisasi.
- Setiap karyawan harus mengidentifikasi hambatan
terhadap kinerja mereka.
- Setiap karyawan harus memahami tugas dan tanggung jawab
mereka.
- Setiap karyawan harus secara aktif mencari kesempatan
untuk meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman.
- Setiap karyawan bebas berbagi pengetahuan dan
pengalaman.
4. Pendekatan
Proses
Sebuah hasil yang hendak dicapai
akan lebih efisien diraih ketika kegiatan-kegiatan dan sumber daya terkait dikelola sebagai
suatu kesatuan proses yang tidak dapat dipisahkan. Ini juga berarti bahwa yang terpenting dalam
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 adalah proses bukan hasil. Artinya, target yang
tidak tercapai bukanlah masalah majour yang tidak dapat dimaafkan selama kegagalan tersebut
dianalisis dan dilakukan perbaikan ke depannya.
Beberapa hal yang harus dilakukan
terkait prinsip ini adalah:
- Mendefinisikan
dan menetapkan semua kegiatan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang
diinginkan.
- Menetapkan
tanggung jawab yang jelas dan akuntabilitas untuk mengelola kegiatan kunci
(utama) organisasi.
- Menganalisis
dan mengukur dari kemampuan kegiatan kunci.
- Mengidentifikasi
interaksi proses antara suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam
organisasi.
- Berfokus
pada faktor-faktor seperti sumber daya, metode, dan bahan-bahan yang akan
meningkatkan kegiatan kunci dari organisasi.
- Mengevaluasi
risiko, konsekuensi dan dampak dari kegiatan pada pelanggan, pemasok dan
pihak berkepentingan lainnya.
5. Pendekatan
Sistem Pada Manajemen
Mengidentifikasi, memahami dan mengelola proses yang saling berkaitan
sebagai suatu sistem memberikan kontribusi pada efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Beberapa hal yang harus dilakukan
terkait prinsip ini:
- Penataan sistem untuk mencapai tujuan organisasi
dengan cara yang paling efektif dan efisien.
- Memahami
keterkaitan antara proses-proses dalam suatu sistem.
- Menyelaraskan
dan mengintegrasikan proses-proses yang ada.
- Memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang diperlukan
untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan
lintas-fungsional.
- Memahami
kemampuan organisasi dan menetapkan kendala sumber daya sebelum mengambil
tindakan.
- Terus
meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi.
6.
Perbaikan yang terus menerus
Perbaikan berkesinambungan dari kinerja
keseluruhan organisasi harus menjadi tujuan tetap organisasi. Ini juga berarti bahwa organisasi tidak boleh puas terhadap
hasil yang dicapai. Harus selalu ada peningkatan performa dari tahun ke tahun.
Beberapa hal yang harus dilakukan tekait prinsip ini adalah:
- Secara periodik melakukan pemeriksaan sistem seperti
menjalankan kegiatan inetranal audit
- Secara periodik mengadakan rapat khusus yang membahas
masalah yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu (biasa disebut rapat
tinjauan manajemen).
7. Pendekatan
Faktual pada Pengambilan Keputusan
Keputusan yang efektif adalah keputusa
didasarkan pada analisis data dan informasi
yang benar. Hal yang harus dilakukan terkait prinsip ini adalah:
- Memastikan bahwa data dan informasi yang ada cukup
akurat dan dapat diandalkan.
- Membuat
data yang dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
- Menganalisis
data dan informasi menggunakan metode yang valid.
- Membuat
keputusan dan mengambil tindakan berdasarkan pada analisis faktual,
seimbang dengan pengalaman dan intuisi.
8. Hubungan
yang Saling Menguntungkan dengan Pemasok
Suatu organisasi dan pemasoknya adalah
saling tergantung dan hubungan yang saling menguntungkan dan meningkatkan
kemampuan keduanya untuk mencapai
target. Mutu produk atau jasa yang diberikan oleh pihak ketiga (vendor,
rekanan, supplier) sangat mempengaruhi mutu akhir produk (barang maupun jasa)
suatu organisasi. Oleh karena itu, memantau kinerja pemasok merupakan hal yang
sangat ditekankan dalam Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hal yang harus
dilakukan terkait prinsip ini adalah:
- Membangun hubungan yang menyeimbangkan keuntungan
jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang.
- Melakukan
seleksi dan evaluasi terhadap semua pemasok produk (barang / jasa) yang
mempengaruhi hasil akhir produk (barang/jasa) organisai.
Sumber : http://www.dckonsultan.com
Terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
BalasHapusKonsultan ISO